Ada sebuah pepatah bijak Tiongkok kuno yang berkata bahwa, “Ketekunan dapat menggiling sebatang balok besi menjadi sebuah jarum.” Di dalam konteks pandemi yang tengah kita hadapi saat ini, ada sebuah kebenaran yang tersembunyi, yang sangat berharga di balik kata-kata bernas warisan zaman lampau tersebut. Tanpa mengecilkan dampak negatifnya, pandemi justru membuat bangsa manusia di muka bumi memiliki banyak pengalaman yang berharga di dalam menghadapi pandemi. Banyak negara makin lebih paham meracik strategi penanganan pandemi yang lebih mumpuni, berbagai prosedur kesehatan standard yang diperlukan telah disosialisasikan jauh ke berbagai lapisan masyarakat awam, sesuatu yang dulu tidak kita notice bahkan saat MERS mulai menyerang Yordania di tahun 2012 silam. Pandemi juga telah mendorong garis ilmu pengetahuan manusia makin meluas lagi, vaksin-vaksin yang lebih ampuh diciptakan di laboratorium-laboratorium besar terkemuka di berbagai negara. Mungkin kita seperti sedang menghadapi sebatang besi yang besar dan kuat, namun ketekunan kita sanggup membuat besi yang kuat itu menjadi pecahan jarum yang lebih mudah dikendalikan. Peran analis kebijakan dari berbagai disiplin ilmu tentu sangat diperlukan guna mencari solusi strategi yang optimal, tidak saja dari aspek pandemi itu sendiri namun juga dari efeknya yang perlu dicegah-tangkal, terutama dari sisi sosial-ekonomi.

Melalui Jurnal Analis Kebijakan Volume 5 Nomor 2 yang masih membawa tema, “Kebijakan Publik di Masa Pandemi Covid-19,” diharapkan ide-ide terbaik dari para penulis dapat menjadi inspirasi bagi para pemerhati kebijakan, khususnya bagi mereka yang bersinggungan dengan pandemi Covid-19 secara langsung.

Published: 2021-12-22