STRATEGI MENURUNKAN ANGKA STUNTING DI KABUPATEN BADUNG

  • Made Agus Sugianto
  • Dewa Ayu Raka Dewi

Abstrak

Angka stunting di Kabupaten Badung menunjukan tren peningkatan sepanjang tahun 2016
sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 2015 angka stunting tercatat sebanyak 13,6% lalu
menurun menjadi 11,5% pada tahun 2016. Memasuki tahun 2017 angka stunting kembali
meningkat, dan hasil Riskesdas tahun 2018 mencatat angka stunting di Kabupaten Badung
mencapai 25,24%. Faktor determinan utama yang berhubungan dengan tingginya angka
stunting di Kabupaten Badung adalah rendahnya tingkat pengetahuan gizi Ibu balita karena
sebagian besar (42,82%) penduduk Kabupaten Badung berpendidikan SD dan SLTP, 40,64%
berpendidikan SLTA dan hanya 16,54% yang berpendidikan Tinggi (PT). Hasil penelitian
beberapa negara di dunia bahwa intervensi multisektoral berkelanjutan dapat mengurangi
stunting hingga 40%. Selain itu, Intervensi gizi spesifik pada balita yang dilakukan oleh sektor
kesehatan dan intervensi gizi sensitif yang dilakukan oleh sektor nonkesehatan di beberapa
wilayah Indonesia menunjukan hasil yang cukup baik. Pemerintah Kabupaten Badung yang
merupakan salah satu kabupaten dengan angka stunting yang melebihi target yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan RI dan memiliki komitmen dan mendukung upaya pencegahan
stunting dengan cara mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 12 Tahun
2016 Tentang Kabupaten Layak Anak dan pencanangan Gerakan 1000 hari pertama kelahiran
(Garba Sari) untuk pencegahan stunting di Kabupaten Badung.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2021-11-04